10 Caption Instagram Bijak dan Kekinian

Di era sekarang ini media sosial sudah seperti teman sehari-hari. Segala kegiatan kita di update di media sosial, hingga kita seakan tak memiliki privasi lain.

Ya, meski beberapa orang masih memilih tertutup dengan kehidupan pribadinya dan hanya menjadi audiens di media sosial.

Caption Instagram Bijak dan Kekinian

Sebagai generasi yang cerdas tentu kita harus bisa mengambil pelajaran dan melatih diri agar lebih terkendali menghadapi kehidupan maya di media sosial, supaya tidak menyakiti orang lain.

Tentunya kita membuat caption yang positif agar dapat memotivasi dan menggugah semangat masyarakat sosmed.

Seperti caption-caption Instagram bijak dan kekinian berikut yang bisa menjadi pelajaran bagi kita semua agara kita lebih bijak dalam bermedia sosial.

1. Saring Informasi

Saring, saring dan saring sebelum Kamu sharing!

Salah satu kesalahan terbesar yang kerap dilakukan pengguna media sosial adalah asal sharing tanpa tahu apa yang sebenarnya ia sebarkan.

Banyak orang yang tak pernah memahami informasi yang ia bagikan terlebih dahulu. Lalu hasilnya? Penggiringan opini berhasil ia lakukan yang berujung hoax.

Oleh sebab itu, untuk meminimalisir hoax yang saat ini sangat marak terjadi adalah dengan menyaring apapun informasi yang Kamu dapatkan.

Jika sudah terbukti keakuratannya, maka Kamu boleh membaginya dengan penuh tanggung jawab.

2. Tulisan Cerminan Isi Otak

Setiap apa yang tertuliskan adalah cerminan dari apa yang ada di otak.

Seorang netizen yang pandai melontarkan komentar negatif pada pihak lain adalah mereka yang selalu berpikir negatif terhadap orang lain. Ya, kesimpulan itulah yang mungkin bisa Kamu ambil.

Sebab seseorang yang mampu mengendalikan otaknya, maka akan dengan mudah mengendalikan jarinya untuk tidak menulis sesuatu yang menyakitkan orang lain atau bahkan bisa merugikan dirinya sendiri kelak.

3. Jari Penentu

Media sosial selalu berawal dari pikiran, kemudian jari-jari merupakan penentu paling akhir.

Seperti caption sebelumnya, setiap apa yang kita tuliskan di media sosial selalu berawal dari otak atau pikiran kita.

Jika pikiran kita selalu berisi dengan hal-hal positif, maka apa yang kita tuliskan pun akan selalu berupa hal baik. Begitu juga sebaliknya.

Jadi mulailah untuk mengendalikan pikiranmu terlebih dahulu, baru kemudian jari-jari lentikmu itu.

4. Benar dan Salah

Saat kita merasa benar, belum tentu orang lain salah. Saat kita merasa salah, belum tentu juga orang lain benar.”

Benar dan salahnya seseorang sebenarnya tak bisa diukur dari kesalahan atau kebenaran orang lain. Ketika kita dalam posisi yang benar, bukan berarti pihak lain bersalah.

Bisa saja dia juga dalam posisi yang benar namun dari versi lain.

Begitu juga ketika Kamu merasa salah, bukan berarti orang lain selalu benar. Bisa saja mereka pun salah, namun mampu menutupi kesalahannya dan terkubur oleh kebaikannya yang lain.

5. Budaya Bangsa

Budaya sebuah bangsa bisa dilihat dari konten dan kalimat yang diunggah warganya.”

Semakin berkembangnya teknologi bisa juga menunjukkan cerminan suatu bangsa. Jika dulunya cerminan suatu bangsa adalah sikap dan tradisi dari negara dan warganya, namun tidak dengan saat ini.

Apa yang diunggah dan komentar yang dituliskan warganya di media sosial bisa menjadi cerminan bagaimana budaya bangsa tersebut.

Semakin berkualitas konten dan komentar yang diberikan, bisa dilihat juga jika budaya negara tersebut masih bagus.

6. Jarimu Harimaumu

Selain mulutmu harimaumu, kini jarimu juga harimaumu.”

Selama ini kita mungkin mengenal peribahasa “mulutmu harimaumu” tapi di era media sosial seperti sekarang ada istilah atau peribahasa lain, yakni “jarimu harimaumu”.

Dari sebuah komentar atau caption di media sosial, Kamu bisa mendapatkan masalah yang berkepanjangan hingga Kamu merasa seakan sudah masuk ke mulut harimau dan tercengkram oleh tulisanmu sendiri.

7. Pedang Tak Terlihat

Akun media sosialmu adalah pedangmu sendiri yang siap melukaimu kapan saja.

Untuk melukai diri sendiri tak selamanya harus menggunakan benda tajam seperti pedang. Hanya dengan memiliki akun media sosial dan menjadi pengguna yang tak bijak pun Kamu sudah sangat berhasil melukai diri sendiri.

Sebagai contoh gampang, ketika Kamu selalu stalking seseorang yang tak Kamu sukai. Bisa jadi Kamu akan merasakan sakit hati yang teramat dalam ketika melihatnya bahagia.

Kalau sudah gini, masih yakin akun media sosialmu bukan pembunuh hatimu sendiri?

8. Posting Penting

Posting itu yang penting. Bukan yang penting itu posting.”

Hanya untuk berburu popularitas dan ingin eksis di media sosial, terkadang seseorang menjadi sangat kerap posting. Padahal apa yang dipostingnya adalah sesuatu yang sebenarnya tak pantas untuk dipublikasi.

Mungkin disinilah mereka harus lebih paham makna caption di atas. Yakni untuk belajar memilah manakah yang bermanfaat dan bermutu untuk diposting dan mana yang tidak.

Sebab jika Kamu selalu memaksakan untuk terus posting hal ga penting, bisa-bisa malah Kamu banyak dihujat orang.

9. Remahan Tak Berguna

Bunia ini bak panggung sandiwara, dan sosial media hanya sebatas remahan nastar sisa hari lebaran.

Bayangkan betapa ga pentingnya media sosial. Di dunia yang penuh sandiwara ini, sudah bukan hal aneh jika di media sosial pun Kamu akan menemukan begitu banyak kepalsuan yang sama sekali tak perlu diperhatikan.

Banyak orang yang rela bersandiwara hanya untuk mendapatkan simpati dan perhatian pengguna internet lain. Lalu inikah yang sebenar-benarnya panggung sandiwara?

10. Peralihan Dunia Nyata

Media sosial muncul, dan perlahan tapi pasti orang-orang seakan meninggalkan dunia nyata untuk tempat mencari perhatian.

Terlalu asik dengan kehidupan dunia maya kerap kali menjadikan seseorang perlahan meninggalkan kehidupan dunia nyatanya.

Salah satu faktor penyebabnya adalah karena terkadang seseorang bisa mendapatkan perhatian lebih di dunia maya ketimbang di dunia nyata.

Mereka yang mendapatkan hal ini sudah pasti akan menomor sekiankan kehidupan nyatanya demi segala kebahagiaan yang ia dapatkan di media sosial.

Kamu bisa memilih beberapa kata-kata bijak di atas untuk caption di Instagram-mu. Contoh-contoh caption di atas akan menjadi sebuah motivasi serta pembelajaran bagi pengguna media sosial lain agar lebih bijak bersosialisasi di media sosial.

Quotes

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *