
11 Kata Kata Anak Rantau untuk Memaknai Sebuah Perjalanan
Buat Kamu yang selalu tinggal serumah dengan orang tua, mungkin pernah membayangkan betapa serunya menjadi anak rantau.
Bisa hidup mandiri dan tak harus terlalu mengikuti aturan rumah yang ketat. Kamu pun bisa bebas main kesana kemari tanpa harus repot meminta izin secara langsung.
Tapi kenyataanya, menjadi anak rantau tak sepenuhnya menyenangkan. Meskipun beberapa hal menyenangkan seperti di atas memang benar adanya, tapi banyak pula hal menyedihkan yang jarang diketahui orang.
Segala kondisi, susah, senang, sakit semua harus dilalui sendiri tanpa ada keluarga di dekatnya.
Perjuangan di lingkungan baru pun kerap kali begitu berat, terlebih lagi adaptasi dengan lingkungan dan orang-orang sekitar tak selalu mudah dan cepat.
Hingga tak heran jika anak rantau membutuhkan motivasi lebih agar tetap semangat menjalani kehidupan di tanah rantau.
Berikut ini adalah beberapa kata-kata anak rantau yang dapat mengembalikan semangatmu.
1. dari Imam Syafi’i
“Merantaulah! Orang beradab dan berilmu tak diam di kampung halaman. Tinggalkan negerimu dan hiduplah di negeri asing (negeri orang).”
Seperti yang telah disyairkan oleh Imam Syafi’I, salah seorang imam mazhab terbesar dalam Islam. Dalam kata-katanya, beliau menuturkan jika orang yang memiliki banyak ilmu harus pergi ke daerah lain.
Kalimat tersebut juga bisa menjadi kiasan, dimana Kamu juga bisa mencari ilmu maupun mencari rupiah di negeri orang.
Niatkan semua kepergianmu untuk ibadah, maka semua langkah yang Kamu lalui akan berpahala. Kelak di tanah rantau pun Kamu akan menemukan keluarga sementaramu.
2. Kata-Kata untuk Keluarga
“Kamu akan selalu memiliki tempat untuk berpulang, mempunyai rindu yang harus dituntaskan dan mempunyai agenda untuk menghabiskan liburan.”
Seberapa jauh pun Kamu meranta, akan selalu ada tujuan kembali yakni keluarga.
Seseorang yang pergi ke tanah rantau sebenarnya hanya memiliki 1 tujuan sama, yakni ingin kembali pulang dengan keadaan yang telah berbeda.
Tentunya jauh lebih baik dari sebelum keberangkatannya.
3. Jauh di Mata Dekat di Hati
“Merantau bukan hal yang remeh. Jauh dari rumah dan keluarga adalah yang tersulit yang harus dijalani. Tapi justru jauhnya mata tak lantai membuat hubungan di hati jauh.”
Seluruh anggota keluarga akan selalu terpaut dalam hari-harinya yang penuh doa.
4. Tiket Mahal
“Merantailah, maka Kamu tahu berapa mahalnya tiket untuk pulang.”
Tak sesuai dengan kata sesungguhnya, kata-kata ini sebenarnya memiliki makna yang begitu dalam. Seseorang yang sudah berada di tanah rantau akan lebih menghargai kampung halamannya.
Menghargai betapa berharganya kebersamaan bersama keluarga. Tiket perjalanan pulang pun tak akan berarti asal semua kerinduan di hati bisa diluapkan dengan baik.
5. Semangat untuk Berhasil
“Setiap kali langkah kakiku berpijak, selalu ada harapan yang ditanamkan oleh mereka yang begitu mencintai dan merindukanku.”
Oleh sebab itu, aku pun wajib memupuk semangat untuk meraih keberhasilan.
6. Orang yang Mandiri
“Saya kerja keras karena saya bukan tipe orang penikmat harta orang tua.”
Bekerja di tanah rantau memang cukup menguras tenaga dan batin, harus jauh dari orang tua dan keluarga.
Tapi ini jauh lebih baik dibanding Kamu hanya berdiam diri di rumah dan menikmati harta orang tua.
Jika terus seperti itu, kapan Kamu mau mandiri dan menyadari betapa kerasnya berjuang demi kehidupan diri sendiri dan orang Kamu sayang?
7. Masakan Ibu
“Beruntunglah kalian yang setiap hari bisa menikmati masakan ibu, karena Kamu di tanah rantau sangat merindukan hal itu.”
Salah satu hal terberat dan alasan mengapa anak rantau selalu kangen rumah adalah masakan ibu. Meski tak semewah masakan restoran, namun masakan ibu tetap yang terbaik.
Ini akan sangat dirindukan ketika Kamu tak bisa menikmatinya lagi setiap hari.
Hingga tak heran jika anak rantau selalu ingin pulang hanya untuk sekedar menikmati lezatnya masakan ibu tercinta.
8. Perjuangan Orang Tua
“Merantau menjadikanku mengerti betapa perihnya hidup ini, saat butuh makan, saat kehabisan uang, semua ujian hidup terasa sangat berat. Ini hanya diketahui oleh anak rantau!”
Seburuk apapun keadaanmu di rumah, namun disitu pula akan selalu ada orang-orang terdekat yang mau membantumu ketika dalam kesusahan.
Orang tua, keluarga tak akan pernah tega membiarkan anaknya kesusahan seorang diri, dan pasti akan mencoba membantu semampunya.
Namun ketika di tanah rantau, semuanya harus Kamu lakukan sendiri. Tak ada lagi perhatian dari keluarga.
Kamu hanya bisa menuntut kasih sayang mereka dari kejauhan yang itu pun harus mampu mengembalikan semangatmu menjalani hidup.
9. Pekerja Keras
“Perantau bukan hanya seorang yang keras hati, tapi mereka juga pekerja keras yang percaya dengan kemampuan dirinya tanpa melibatkan peran orang tua.”
Kiat mencapai kesuksesan di tanah rantau adalah mengeraskan hati dengan segala kerikil yang mampu melemahkan hati kita.
Tak mudah putus asa dan goyah dengan rindu pada rumah yang selalu datang tiba-tiba. Perantau juga harus mau bekerja keras, memanfaatkan setiap waktunya di tanah rantau dengan baik.
Sehingga ketika saatnya nanti, kesuksesan akan datang padanya tanpa penghalang yang berarti.
10. Hargai Apa yang Dipunyai
“Ketika merantau, Kamu akan lebih menghargai apa yang Kamu punya saat ini. salah satunya adalah keluarga.”
Bisa dikatakan jika keluarga adalah harta paling berharga yang Kamu miliki.
Tak ada satupun benda atau hal yang dapat menggantikan keluarga. kasih sayang, perhatian dan segala hal tentang keluarga terasa begitu dekat dengan kita.
Namun ini terkadang tak bisa Kamu rasakan ketika Kamu di rumah dan selalu berdekatan dengan mereka. Justru harta paling berharga ini akan sangat Kamu rasakan ketika jauh dari rumah.
11. Membahagiakan Orang Tua
“Berpisah sementara dengan orang tua rela aku lakukan demi kebahagiaan mereka di hari tua nanti.”
Terkadang memikirkan kebahagiaan mereka di masa tua nanti jauh lebih penting dibanding harus bersanding dengan mereka terus menerus.
Dan mungkin inilah yang menjadi prinsip anak rantau yang tak akan membiarkan orang tuanya susah ketika masuk usia senja nanti.
Dengan berjuang di tanah rantau, kesuksesan yang didapat akan dipersembahkan pada dua orang yang paling berarti di hidupnya.
Motivasi sangat dibutuhkan anak rantau dalam menghadapi kehidupannya yang jauh dari keluarga. Bahkan anak rantau pun harus mampu memotivasi dirinya saat sedang dalam kondisi susah.