
Kata-Kata Bijak Tentang Kopi Lengkap dengan Filosofi Kehidupannya
Ngopi! kata ini tentunya sudah sangat sering Kamu dengar. Ya, ngopi menjadi salah satu aktivitas yang dilakukan oleh banyak orang baik di pagi hari ataupun di malam hari.
Aktivitas ini saat ini dilakukan oleh banyak orang baik itu tua, muda, laki-laki ataupun perempuan.
Saking banyaknya yang suka ngopi, kini mulai muncul banyak warung kopi atau kedai yang bertebaran di mana-mana.
Namun, tahukah Kamu bahwa kopi itu mengajarkan tentang kehidupan kepada kita. Ada kata-kata bijak tentang kopi yang bisa Kamu dapatkan dari segelas kopi yang dinikmati.
Ya, setiap kopi memang memiliki filosofi, tidak heran jika di pernah ada sebuah film yang berjudul Filosofi Kopi. Kopi sendiri merupakan sebuah minuman yang memiliki rasa yang pahit.
Kata-Kata Bijak Tentang Kopi
Namun, di balik rasa pahitnya ini terdapat kenikmatan yang membuat orang suka. Sama halnya dengan kehidupan, kehidupan tak selamanya mulus, namun harus terus dinikmati.
Mau tahu apa saja kata-kata bijak tentang kopi lengkap dengan filosofinya? Yuk langsung saja simak selengkapnya di bawah ini.
“Menantimu mungkin melelahkan, namun hal ini sudah biasa aku lakukan tanpa bosan. Karena saat aku menantimu, aku ditemani dengan secangkir kopi yang penuh dengan kenangan.”
Menunggu adalah hal yang paling tidak mengenakan bagi seseorang. Menunggu membuat orang merasa bosan, apalagi jika orang yang ditunggu tidak tahu bahwa Kamu sedang menunggunya.
Mungkin itu akan menjadi hal yang melelahkan.
Namun, saat Kamu menunggu seseorang dengan ditemani secangkir kopi, rasanya mungkin tak akan semelelahkan itu. Karena kpi yang sedang Kamu nikmati penuh dengan kenangan antara Kamu dan dia.
Itu artinya, Kamu bisa menikmati kopi, menunggu dan sambil mengingat kebersamaan yang biasa dilakukan. Hingga akhirnya, Kamu sudah terbiasa dengan apa yang namanya penantian.
..
“Jika gemerlap dunia yang membuat hidupmu bahagia, apalah dayaku yang bahagia hanya dengan secangkir kopi.”
Gemerlap dunia mungkin memang mengasyikkan, menggiurkan dan juga membuat orang bahagia. Namun, gemerlap dunia tidak jauh beda dengan sebuah tipuan yang hanya memberikan kebahagiaan sesaat.
Lain halnya dengan sebuah kopi, ia menyuguhkan rasa yang pahit. Namun, dibalik kepahitannya tersimpan aroma yang menggoda, menyimpan rasa manis meski hanya sama-samar.
Karena kehidupan memang seperti sebuah kopi banyak pahitnya dibandingkan dengan manisnya. Karena itu, aku lebih suka hidup seperti kopi yang manisnya tidak menipu.
..
“Aku bagaikan biji kopi, yang kini telah kau hancurkan, kau seduh menggunakan air mata dan kini kau nikmati bersama dengan pasanganmu yang baru.”
Tak apa, perpisahan memang menyakitkan, apalagi berpisah dengan orang yang Kamu cintai. Ini memang hal yang wajar dan siapa saja juga pernah merasakannya.
Namun, jika itu sudah menjadi takdir, bukankah Kamu tak bisa berbuat apa-apa.
Yang perlu Kamu lakukan hanyalah ikhlas dan percaya bahwa Kamu akan mendapatkan yang lebih baik dibandingkan dia.
Tak apa jika kau ingin menjadi kopi, karena dengan menjadi kopi, mungkin Kamu tak bisa bersamanya, namun Kamu tetap menikmati setiap pagi bersamanya.
..
“Ku seruput secangkir kopi vanila tak seperti biasanya, agar aku bisa menenggelamkan manisnya cintamu yang palsu.”
Ya, kadang rasa sakit memang membuat orang merasa dirinya terpuruk. Terlebih jika rasa sakit itu terjadi karena cinta yang tak terbalas.
Mungkin benar, yang perlu Kamu lakukan adalah mencari kebahagiaan baru untuk mengganti kebahagiaan yang lama bersamanya.
Seperti halnya mencoba kopi vanila yang menyuguhkan rasa yang lebih manis dibandingkan dengan gula.
Tak apa, karena kenangan yang manis tak harus diperjuangkan, namun juga bisa digantikan dengan yang lebih manis lagi.
..
“Tahukah Kamu, di setiap pagiku aku selalu mencari bayangmu di sana. Berharap engkau hadir dan muncul bersamaku. Namun, tahukah engkau jika di sini aku menantimu?”
Penantian dan rasa rindu yang besar adalah sebuah rasa yang membosankan namun tetap dilakukan. Menanti sebuah ketidak pastian yang entah kapan kunjung datang.
Apalagi jika orang yang dinanti tidak tahu bahwa di tempat itu kau sedang menantinya tanpa bosan. Benar, secangkir kopi memang hal yang paling tepat untuk menemani semua itu.
Meski kau tahu kau tak akan pernah menemukan bayangnya di sana, setidaknya secangkir kopi bisa membuatmu menjadi lebih tenang.
..
“Mungkin tuhan menciptakan kopi ahit ini agar kita bisa berkawan.”
Tanpa disadari, kopi memiliki kekuatan yang sangat besar dimana ia bisa mengumpulkan banyak orang, menyatukan orang yang tak dikenal, dan bahkan bisa mengumpulkan kawan yang lama tak bersua.
Dengan secangkir kopi, obrolan tak terasa sudah berlarut berjam-jam. Dari secangkir kopi, Kamu mulai mendapatkan teman baru.
Mengenal orang yang baru dengan karakter yang baru. Sharing pengalaman dan tentunya mendapatkan banyak ilmu yang tak didapatkan di tempat lain.
Ya, kopi memang mengajarkan tentang kehidupan, mengajarkan sebuah pertemanan yang bisa terjadi dengan hal yang sederhana. Bersatu hanya karena sama-sama menyukai secangkir kopi.
..
“Cinta bagaikan sebuah kopi, akan semakin sempurna jika semakin pahit.”
Dalam menjalin sebuah hubungan, tak selamanya hubungan tersebut berjalan dengan mulus dan penuh dengan hal-hal manis saja.
Ada kalanya masalah datang bertubi-tubi. Namun, masalah itulah yang nantinya akan menguatkan. Membuat Kamu menjadi lebih menghargai jika kuat.
Sama seperti sebuah kopi, kopi yang terlalu manis memang enak, namun jika Kamu menyebutnya terus menerus, mungkin Kamu akan bosan dengan rasanya.
Berbeda halnya jika kopi itu agak pahit, kental dan juga memiliki aroma. Kamu bisa menikmatinya dengan secici demi secicip, dan rasanya akan jauh lebih sempurna.
Karena dari kopi juga mengajarkan sebuah kepahitan dalam kehidupan.
..
“Manis pahitnya kopi yang dibuat akan ditentukan dari kehidupan si penakarnya.”
Jika Kamu penggemar kopi, tentunya Kamu sudah biasa merasakan kopi dengan rasa yang berbeda-beda.
Ya, beda enakan akan berbeda pula rasa yang dihasilkan dari kopi tersebut. Padahal, bahan yang digunakan sama, mengapa hal itu bisa terjadi?
Ini karena, rasa yang dihasilkan oleh kopi menggambarkan kehidupan yang dilakukan oleh si penakarnya. Karena itu rasa dari kopi berbeda-beda meskipun dibuat dengan cara yang sama dan bahan yang sama.
Dari kata-kata bijak tentang kopi dan filosofinya di atas mengajarkan kita banyak hal tentang kehidupan hanya dari secangkir kopi.
Ada banyak hal yang tersimpan di balik secangkir kopi tentang makna sebuah kehidupan.